About Sex (Sex Education)

Posts Tagged ‘Mitos

Ada banyak mitos tentang seks yang sering kita dengar. Sebagian benar, tapi sebagian lainnya tak tepat. Berikut beberapa mitos yang kerap muncul:

Mitos 1
Masturbasi tidak berdampak pada hubungan seks.

Kenyataannya
Walaupun masturbasi tidak menimbulkan masalah yang serius dan tidak merusak tubuh, tetapi bila anda melakukannya secara konstan, kemungkinan anda tidak dapat mencapai orgasme melalui hubungan seks vaginal ataupun oral. Bila anda biasa menggunakan tangan untuk melakukan masturbasi, kecil kemungkinan vagina yang basah dan lembut dapat menimbulkan sensasi yang anda inginkan. Sebaiknya, hentikan masturbasi atau kurangi frekuensinya agar anda dapat menikmati dan kembali peka dalam melakukan hubungan seks vaginal ataupun oral.

Mitos 2
Kondom 100% aman.

Kenyataannya
Kondom tidak 100% efektif, ditambah lagi pemakaian yang tidak tepat dapat menyebabkan kehamilan dan tertularnya penyakit kelamin. Lelaki sering menyimpan kondom di dalam dompet (sehingga kondom tertekan) dan atau di laci mobil (terkena panas) dan menyimpan kondom di tempat yang tidak memenuhi syarat yang bisa merusak efektivitasnya. Bila anda ingin penggunaan kondom bermanfaat, pastikan anda tahu persis masa berlakunya, ikuti instrukti yang tertulis dan pakailah sebelum penetrasi.

Mitos 3
Anda tidak akan tertular penyakit melalui oral seks.

Kenyataannya
Oral seks tidak berbeda dengan jenis-jenis hubungan seks lain, yaitu sama-sama dapat menularkan penyakit kelamin atau penyakit lain. Penyakit yang paling umum ditularkan melalui seks oral adalah virus, herpes, dan kutil pada genital. Selain itu juga penyakit-penyakit seperti HIV, gonorrhea, hepatitis, sipilis dan penyakit-penyakit lainnya.

Intinya, sebaiknya tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang tidak anda ketahui latar belakang kehidupannya dan dengan orang yang belum pernah melakukan tes penyakit STD.

Mitos 4
Semua perempuan mengalami perdarahan pada saat pertama kali berhubungan intim.

Kenyataannya
Yang menyebabkan perempuan mengalami perdarahan pada saat pertama kali berhubungan seks adalah karena robeknya selaput dara. Selaput dara merupakan lapisan kulit yang sangat halus yang dapat dijumpai pada saat pembukaan vagina. Namun, selaput dara seorang perempuan juga dapat robek bila yang bersangkutan melakukan olah raga sepeda, naik kuda atau bahkan karena masturbasi atau penggunaan tampon.

Intinya, bila perempuan tidak mengalami perdarahan sesudah melakukan hubungan seks yang pertama kali tidak berarti bahwa dia tidak perawan.

Mitos 5
Lelaki selalu memiliki rangsangan seks yang lebih tinggi daripada perempuan.

Kenyataannya
Rangsangan seks pada lelaki dan perempuan itu beragam. Walaupun lelaki cenderung memiliki rangsangan seks yang lebih tinggi yang disebabkan oleh hormon testosteron yang mereka miliki, tidak sedikit perempuan yang memiliki rangsangan seks yang tinggi yang juga disebabkan karena tingkatan testosteronnya. Selain itu, tidak sedikit lelaki yang biasa-biasa saja terhadap hubungan seks. Tingkatan hormon setiap orang berbeda-beda, dan ini bukan hanya karena masalah testosteron, tetapi juga karena faktor-faktor lain seperti stres ataupun rasa lelah yang dapat menghambat keinginan lelaki dalam berhubungan seks. Intinya, cari pasangan yang dapat berbagi minat seksual yang sama.

Mitos 6
Bila perempuan tidak mengalami orgasme pada saat berhubungan seks artinya dia tidak menikmati hubungan seks tersebut.

Kenyataannya
Sebagian besar perempuan mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme selama berhubungan seks. Orgasme pada perempuan biasanya dapat terjadi melalui rangsangan pada klitoris dengan memakai jari. Berbeda dengan lelaki, perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat menikmati sensasi hubungan seks.

Sering terjadi, lelaki mengalami orgasme lebih dahulu dari perempuan, tetapi ini tidak berarti mereka tidak menikmati hubungan seks yang terjadi. Tentu saja mereka sangat ingin mencapai orgasme, tetapi bagi perempuan, orgasme bukanlah segalanya. Yang penting, anda dapat membuat hubungan seks tersebut menjadi hubungan istimewa yang tidak dapat mereka lupakan. Jangan perlihatkan kekecewaan anda karena mereka tidak mengalami orgasme. Ini hanya akan membuat mereka berpura-pura mengalami orgasme.

Konseling.Net, Malam pertama bagi pasangan suami istri adalah malam yang mendebarkan. Apalagi jika pernikahan melalui perjodohan dan tidak melalui tahap berpacaran. Beberapa pasangan muda mengaku canggung dan malu di malam pertama mereka.

Tetapi bagi pasangan lain, mengaku sulit bermesraan di malam pertama karena kelelahan setelah melalui proses pernikahan. Beberapa pasangan mengaku langsung tertidur tanpa bermesraan layaknya suami istri di malam pertama.

Dibawah ini, adalah beberapa mitos malam pertama yang banyak beredar di masyarakat:

Mitos 1 : Selalu menyakitkan.
Anggapan ini salah. Berhubungan seks pertama kali tidak selalu menyakitkan. Kekhawatiran banyak wanita di malam pertama adalah kuatir vagina mereka tidak bisa menampung penis yang berukuran besar ketika ereksi.

Rasa sakit ketika berhubungan biasanya terjadi karena secara seksual si wanita belum siap dan vagina masih terlalu kencang untuk menerima penetrasi. Solusi terbaik adalah dengan melakukan foreplay terlebih dahulu agar wanita menjadi rileks dan teransang sehingga vagina menjadi lebih bisa menerima penetrasi.

2. Mitos: Penentu Keberhasilan.
Malam Pertama dianggap sebagai penentu keberhasilan berhubungan seks di malam berikutnya. Seringkali kegagalan di malam pertama menyebabkan kekuatiran akan gagal di malam berikutnya.

Ejakulasi dini atau rasa sakit pada wanita akan terbayang di malam-malam berikutnya. Pengalaman buruk di malam pertama memang mempengaruhi perasaan saat akan melakukan hubunga  seks lagi tetapi malam pertama bukanlah penentu keberhasilan hubungan seks di malam selanjutnya.

3. Mitos: Ejakulasi Dini selalu terjadi saat Malam Pertama.
Ejakulasi dini adalah masalah seksual pria yang tidak selalu terjadi di malam pertama. Ejakulasi dini terjadi jika gairah seks terlalu tinggi dan sulit di kontrol.

Beberapa orang beranggapan bahwa ejakulasi dini biasa terjadi di malam pertama tetapi malam pertama bukan penyebab terjadinya ejakulasi dini.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Banyak orang yang beranggapan bahwa berhubungan di malam pertama akan sehebat adegan di dalam film porno. Anggapan ini salah.

Bahkan tidak dianjurkan menjadikan adegan film porno sebagai acuan keberhasilan hubungan seks, sebab di film tersebut tidak runut dan banyak terjadi pemotongan-pemotongan gambar.

5. Mitos: Penis besar, istri puas.
Banyak orang beranggapan bahwa ukuran mempengaruhi kepuasan istri. Dan tidak sedikit suami yang khawatir di malam pertamanya ketika melihat ukuran penisnya yang kecil.

Fakta: Pada dasarnya bukan penis yang bisa memuaskan pasangan. Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ejakulasi dini terjadi.

6. Mitos: Selalu nikmat.
Banyak orang beranggapan bahwa seks itu nikmat sehingga saat malam pertama pasti akan dilewati dengan perasaan yang bahagia.

Fakta menyebutkan, tidak sedikit pasangan yang merasa kecewa di malam pertama mereka. Keindahan seks yang mereka bayangkan dikarenakan ketidak pahaman terhadap seksualitas secara benar.

7. Mitos: Darah perawan.
Darah perawan, adalah hal yang ditunggu-tunggu banyak pria di malam pertama mereka. Bila istri tidak mengeluarkan darah dianggap tidak perawan lagi. Mitos ini sangat menyesatkan. Keperawanan tidak ada hubungannya darah yang keluar. Mitos ini membuat banyak wanita menjadi khawatir di malam pertamanya. mereka takut tidak mengeluarkan darah dan takut dianggap tidak perawan lagi.

8. Mitos: Bisa Menyobek selaput dara adalah tanda keberhasilan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek dimalam pertama. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat malam pertama merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.

9. Mitos: Harus minum obat kuat
Obatan dan ramuan untuk meningkatkan seksualitas tidak direkomendasikan jika tidak diperlukan. Jika di malam pertama, suami sudah menggunakan obat-obatan ini maka bisa dipastikan kalau secara psikologis dia belum siap melakukan hubungan seks di malam pertama.